Rabu, 17 Juni 2009

MENGATASI JENUH BEKERJA

Kliping pribadiku ini di terbitkan oleh harian REPUBLIKA yang di asuh oleh Lembaga Manajemen PPM, mengenai tanggal nya saya lupa, begitu Bagian II nya juga tidak ketemu, atau waktu itu aku ga beli, karena dulu masih kere……… beli Koran nya eceran…he234x

Tapi isinya bagus buat sahabat diimaaz yang terganggu prestasinya, karena kalo prestasi jeblok nanti bisa di PHK lhooooo..




MENGATASI KEJENUHAN KERJA

(Bagian 1)

Mengatasi kejenuhan kerja? Di saat banyak orang kehilangan pekerjaan dan sulit mencari pekerjaan baru pada masa sekarang ini, mungkin terdengar aneh dan tidak masuk akal jika ada orang yang mengalami kejenuhan kerja. Akan tetapi pada kenyataannya hal ini mungkin sekali terjadi. Disatu sisi, seseorang membutuhkan pekerjaan, tetapi di sisi lain, jika pekerjaan tersebut sama terus menerus dalam jangka waktu yang lama, tidak heran jika kemudian timbul rasa jenuh dalam bekerja.

Apakah yang dimaksud dengan kejenuhan kerja? Seorang psikiater dari London Hospital, Dr. Donald Scott dalam bukunya "Beating Job Burnout" mengatakan bahwa kejenuhan kerja adalah suatu kondisi di mana seseorang kehilangan kemampuannya untuk mengerjakan tugas-tugasnya akibat kelelahan yang berlebihan, sehingga ia tidak dapat berfungsi secara efisien dan merasa tertekan jika mengingat pekerjaannya. Lebih lanjut Donald Scott menambahkan bahwa kejenuhan kerja dapat menyebabkan orang tidak dapat mencapai standar prestasinya, cenderung membiarkan pekerjaan menumpuk dan kehabisan energi untuk menyelesaikannya.

Tanda-tanda Kejenuhan Kerja

Bagaimana sebenarnya tanda-tanda kejenuhan kerja? Pertanyaan-pertanya­an di bawah ini dapat menuntun Anda untuk mengetahui tanda-tanda kejenuh­an kerja:

· Apakah Anda mengalami bangun ti­dur dengan pikiran berat karena tahu pagi ini Anda harus berangkat be­kerja?

· Atau apakah Anda berangkat kerja dengan perasaan biasa-biasa saja, te­tapi begitu Anda duduk di tempat kerja tiba-tiba disergap rasa tidak ber­daya, lesu, bosan, dan tidak bergairah menghadapi tumpukan tugas yang harus Anda keriakan?

· Cobalah Anda ingat-ingat apakah An­da akhir-akhir ini sering berkeluh ke­sah pada keivarga Berta teman sepu­tar persoalan pekerjaan Anda yang itu-itu saja?

· Apakah akhir-akhir ini tanpa disadari Anda berubah menjadi pribadi yang menyebalkan bagi orang-orang yang dekat dengan Anda, misalnya karena Anda sering ngomel, tidak sabaran, marah-marah dan cerewet untuk hal­hal remeh temeh?

· Atau barangkali Anda selalu merasa pusing, capek-capek, pegal linu, saht pinggang setiap habis pulang kerja, padahal ketika dicek oleh dokter Anda dinyatakan sehat wal'afiat dan tidak menderita suatu penyakit apapun juga. Apakah Anda juga sering berangkat tidur di waktu malam dengan perasa­an sangat bahagia dan pikiran berat karena tahu besok pagi Anda harus bangun dan menghadapi kenyataan bahwa Anda harus pergi bekerja?

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut di alas dan dipertegas dengan kenyataan bahwa Anda merasa sangat tidak bahagia jika sedang mengingat pekerjaan Anda, maka hati-hatilah, ba­rangkali Anda sedang mengalami kejenuhan kerja.

Penyebab Kejenuhan Kerja

Penyebab kejenuhan kerja ada ber­macam-macam. Salah satunya yang pa­ling menonjol adalah rutinitas pekerja­an. Barangkali Anda sudah berada di posisi Anda sekarang ini dalam waktu Yang cukup lama. Anda merasa bahwa pekerjaan Anda tidak menarik lagi atau tantangannya sudah habis, demikian menurut Anda. Anda. ingin berpindah pekerjaan tetapi karena satu dan lain hal tidak mungkin. Anda terpaksa harus te­tap tinggal di pekerjaan Anda tanpa ta­hu kapan Anda bisa keluar dari kondisi yang membosankan. Hal ini memperburuk kondisi emosi Anda. Dalarn banyak kasus, orang yang mengalami kejenuhan kerja lambat laun akan kehi­langan gairah, kehilangan konsentrasi, kehilangan semangat dan lama kelama­an kehilangan prestasi kerja yang sernula mungkin cemerlang. Bahkan keje­nuhan kerja pada taraf yang sudah akut dapat menyebabkan seseorang merasa bahwa dia mempunyai suatu penyakit, la merasakan gejala-gejala seperti : pusling-pusing, pegal linu, masuk angin, meal-meal ingin muntah, jantung ber­debar-debar dan sebagainya. Pada taraf ini seseorang mungkin menjadi lang­ganan dokter yang tidak kunjung dapat menemukan penyakit yang sebenarnya, sehingga kemudian timbul pertanyaan : sebenarnya yang sakit fisiknya atau pikirannya?

Cara Mengatasi Kejenuhan Kerja

Apa yang sebaiknya kita lakukan ji­ka sudah jelas bahwa kita sedang meng­a lami kejenuhan kerja? Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan. Silah­kan mempertimbangkan langkah- langkah di bawah ini yang mungkin cocok­ untuk situasi Anda.

Ambil cuti

Ambillah cuti jika mungkin. Selama cuti usahakan menghindar sejauh mungkin dari tempat kerja, misalnya dengan pergi berlibur. Dengan pergi berlibur diharapkan kondisi emosional Anda bisa sedikit dipulihkan. Bagaima­na jika Anda tidak punya biaya untuk bepergian? Tinggallah di rumah. Jauh­kan pesawat telepon dari telinga Anda. Minta orang serumah untuk lebih dulu mengangkat telepon yang berdering un­tuk menghindar kalau-kalau ada gangguan dari kantor yang menanyakan satu atau dua pekerjaan. Selama cuti kerjak­an sesuatu yang menyenangkan atau yang sesuai dengan minat Anda, misal­nya mengerjakan hobi Anda merawat taman yang selama ini sering terbeng­kelai, membaca novel atau sekadar ber­malas-malasan nonton televisi. Jika An­da punya uang ekstra boleh juga mewu­judkan keinginan Anda selama ini untuk berjalan-jalan bersama keluarga An­da. Intinya adalah gunakan sebaik mungkin waktu cuti Anda untuk berse­nang-senang, melupakan pekerjaan yang membosankan sementara waktu.

Jika Anda sudah selesai cuti, lain masuk ke kantor, coba rasakan, pada saat Anda pertama kah duduk di kursi Anda dan menghadapi setumpuk peker­jaan yang menanti Anda, jawablah de­ngan jujur pertanyaan ini, Apakah yang Anda rasakan sekarang. Bergairah? I Jika ya, berarti kejenuhan Anda sudah terobati. Tetapi jika Anda tetap lesu dan masih merasa mual-mual menghadapi pekerjaan Anda, berarti cuti tidak berhasil mengobati kejenuhan Anda. Dalam hal ini silahkan Anda me­lihat ke langkah yang lain

Bagilah Beban/Problema Anda dengan Orang Lain

Tidak ada salahnya membagi beban atau persoalan kejenuhan Anda pada orang lain yang dekat dengan Anda, mi­salnya pasangan hidup, teman sekerja atau sahabat Anda. Siapa tahu ada di antara teman Anda yang pernah punya pengalaman yang sama dapat mengatasi persoalannya dengan baik. Atau bahkan sahabat Anda punya informasi lowon­gan kerja lain yang mungkin bisa Anda coba. Intinya adalah nasihat atau saran mereka mungkin dapat Anda terapkan atau paling tidak kesediaan mereka untuk mendengarkan keluh kesah Anda dapat membantu meringankan per­soalan Anda.

Anda melihat bahwa cara ini hanya sedikit meringankan beban Anda tetapi sama sekali tidak memecahkan persoal­an utama Anda? Jika demikian, silah­kan simak langkah berikut.

Pindah/Berganti pekerjaan ke Bagian Lain

Pindah atau berganti pekerjaan tidak selalu berarti pindah ke perusahaan atau kantor lain. Cobalah lihat apakah ada kemungkinan Anda berganti tugas ke bagian lain. Anda sekarang mengerja­kan pekerjaan bagian administrasi umum, mungkinkah anda bisa pindah ke bagian administrasi keuangan atau personalia. Atau barangkali pindah ke bagian pemasaran yang sama sekali ba­ba bagi Anda? Apakah ada kemungkin­an rotasi di perusahaan Anda pada saat ini? pekerjaan atau tugas yang sama sekali baru bisa menghidupkan kembali gairah Anda yang hampir padam.

Kalau Anda tahu bahwa pindah pe­kerjaan dalam perusahaan yang sama tidak mungkin terjadi pada saat ini, bagaintana sebaiknva?

Bicara dengan atasan

Bicara terus terang dengan atasan. Kemukakan pada atasan Anda, bahwa Anda sedang mengalami problema keje­nuhan yang ingin Anda sembuhkan. Kemukakan bahwa dengan Anda mengalami kejenuhan bukan berarti Anda tidak ingin bekerja lagi atau tidak ingin berprestasi lagi. Justru Anda berbicara terus terang pada atasan adalah karena Anda tidak ingin prestasi Anda terus menerus turun. Kemukakan pada atasan bahwa jika atasan tidak diberi tahu prob­lema emosi Anda, atasan hanya akan menangkap bahwa belakangan ini prestasi Anda turun tanpa tahu apa penyebabnya. Dengan mengemukakan perasaan dan problema yang Anda alami, Anda berharap atasan dapat membantu memecahkan persoalan, mi­salnya dengan : memberikan penugasan (assignment) baru yang menarik bagi Anda, memberikan kesempatan pertama pada Anda jika ada proyek-proyek di luar kota, memberi informasi secepatnya pada Anda jika ada peluang rotasi. Intinya adalah Anda bekerja sama de­ngan atasan, untuk tetap berprestasi op­timal dengan mengharapkan perhatian dan bantuan dari atasan Anda.

Masih gagal juga? Atau Anda tahu atasan Anda bukan tipe orang yang bisa diajak bicara atau hubungan Anda dengan atasan kurang baik, sehingga justru ia lah Yang menjadi sumber uta­ma kejenuhan Anda? Kalau begitu An­da terpaksa harus menyinak langkah berikutnya yang akan disampaikan pada edisi Minggu depan.

(klipingnya masih di cari kalo ga ketemu… mohon maaf sebesar-besarnya yaaaa…..)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar