Aerion yang berkantor pusat di Nevada, Amerika Serikat (AS), itu ingin pesawatnya bisa terbang dengan aman di ketinggian 51 ribu kaki. Untuk itu, sayap pesawat dibuat dari campuran serat karbon.
Pesawat tersebut juga menggunakan mesin teknologi mutakhir dari perusahaan mesin Pratt & Whitney, AS. Meski demikian, pengoperasian mesin dilakukan sesuai dengan aturan batas kecepatan yang dipastikan lebih baik daripada jet besar yang kini banyak beroperasi.
Kenyamanan lain yang dijanjikan adalah kabin yang seluas jet kelas bisnis, yang hanya diisi antara 8 hingga 12 penumpang. Aerion yakin pesawatnya mampu beroperasi di berbagai macam medan. Termasuk di antaranya adalah di berbagai wilayah AS, Kanada, Australia, Siberia, bahkan Dubai.
Dengan sederet fasilitas yang ditawarkan, tidak heran harga "si supercepat" tersebut cukup fantastis. Jeff Miller dari Aerion mengatakan bahwa pesawat itu mereka banderol dengan harga GBP 47,5 juta (setara Rp 751 miliar).
Boleh dikatakan, teknologi yang dimiliki Aerion merupakan penyempurnaan dari Concorde yang sangat kondang di zamannya. Bahkan, beberapa pihak tak segan mengatakan bahwa keberadaan pesawat supersonik buatan Prancis yang mengawali penerbangannya pada 2 Maret 1969 tersebut mengundang rasa iri AS. Sebab, ada bangsa lain yang membuktikan kepiawaian membuat pesawat yang mampu melaju setara dengan kecepatan suara.
Spoiler for foto:
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1150602
Tidak ada komentar:
Posting Komentar